Menurut ahli bahasa, dalam seratus tahun lebih dari setengah dari 7000 bahasa yang ada di planet kita akan hilang. Google telah mengusulkan proyek Bahasa Terancam Punah untuk melestarikan bahasa langka.
Google telah mempresentasikan proyek Internet interaktif internasional, yang tujuannya adalah untuk menyelamatkan bahasa yang terancam punah. Proyek ini sedang dilaksanakan di situs endangeredlanguages.com, disajikan dalam berbagai bahasa, termasuk bahasa Rusia. Sekarang sumber Internet ini berisi materi tentang 3054 bahasa yang terancam punah, dan daftarnya terus bertambah.
Situs web proyek memiliki peta interaktif di mana Anda dapat melihat tempat tinggal penutur asli dari satu atau beberapa bahasa langka lainnya. Bahasa diwakili oleh lingkaran berwarna. Merah berarti bahasa yang berada dalam bahaya serius, oranye berarti bahasa yang terancam punah, hijau berarti bahasa langka dengan jumlah penutur yang sedikit, dan abu-abu berarti bahasa yang statusnya saat ini tidak diketahui. Situs tersebut berisi deskripsi masing-masing, informasi tentang prevalensi, serta rekaman audio dan video ucapan pembawa bahasa.
Bahasa-bahasa yang dipertahankan oleh Google terutama mencakup bahasa-bahasa masyarakat minoritas di seluruh dunia. Di era globalisasi yang akan datang, semakin sulit bagi komunitas etnis kecil untuk melestarikan bahasa dan budaya mereka. Orang-orang kecil dipaksa untuk berasimilasi, larut dalam kelompok etnis yang lebih besar dan kehilangan keunikan budaya dan bahasa mereka.
Di Amerika Utara, proyek Bahasa Terancam Punah mencakup bahasa suku asli Amerika di Kanada, Meksiko, dan Amerika Serikat. Di Australia, bahasa penduduk asli Australia termasuk yang terancam punah, dan bahasa orang Maori di Selandia Baru. Di antara bahasa yang diselamatkan oleh Google, ada banyak yang penutur aslinya tinggal di Rusia: Votic, Khanty, Mansi, Permian Komi, Mari Barat, Mari Timur, Udmurt, Nenets, Altai, beberapa dialek Sami dan banyak lainnya.
